"Pernahkah kau merasa hampa?" itu adalah sepenggal lagu nya Ungu yang mampu mendeskripsikan rasa saat dimana aku merasa jatuh seperti saat ini... Berkelibat semua fragmen kehidupan yang telah lalu. Bahwa keterpurukan ini adalah akibat dari kelalaianku di masa lalu. Pfuih.... semuanya telah berjalan, mengalir bagai air bah dan aku pun tidak mampu membendung semua rasa keterpurukan ini.
Ada rasa sesal, tapi semuanya telah berlalu dan sesal pun tidak lagi berguna. Mungkin ini yang disebut pelajaran bahwa sebaik-baik guru adalah pengalaman. Padahal akan lebih baik jika aku mengambil pengalaman dari orang lain bukan dari pengalaman diri sendiri.
What should i do? Pertanyaan itu muncul saat aku lunglai, merasa lemah dan tidak berdaya. Ternyata aku memang sendiri. Tak ada tempat untuk bersandar, tak ada tempat untuk berlabuh. Curhat kepada teman?? ah... itu akan membuatku makin tampak bodoh dan tidak berguna. Menulis diary?? ah... sudah lama aku tidak punya diary...
My liltle sister mengingatkan aku untuk selalu berkeluh kesah pada Nya. Hmmph...tampaknya waktu telah membuat adik kecil ku ini makin lebih dewasa. (Jadi makin sayang Ais.... hihihi). Yeah... curhat padaNya, itu yang aku lupakan selama ini. Selama ini doa ku hanya sebentar saja, padahal masalah yang ada di pundak ku terasa berat.
Makasih adik ku yang telah mengingatkan aku bahwa aku memang sendiri, tidak bisa mengandalkan bantuan orang lain dan hanya pada Nya lah aku bergantung....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar